Senin, 12 Januari 2009

Benih Bermutu dan Produksi Pangan

Benih Bermutu dan Produksi Pangan Oleh: Sri Hartati (H0105030) Agronomi Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk maka kebutuhan pangan semakin meningkat sehingga diperlukan usaha peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian. Salah satu teknologi yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan mutu produk yaitu varietas unggul. Akan tetapi manfaat varietas unggul tersebut baru dapat dirasakan oleh konsumen hanya apabila benih bermutu dari varietas unggul tersebut tersedia bagi petani dalam skala komersial. Benih bermutu Benih bermutu merupakan benih yang memiliki sifat atau kualitas unggul. Mengacu pada UU No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman bahwa perolehan benih bermutu untuk pengembangan budidaya tanaman dilakukan melalui kegiatan penemuan varietas unggul dan atau introduksi dari luar negeri maka penemuan varietas unggul tersebut dilakukan dengan pencarian dan pengumpulan plasma nutfah yang diikuti dengan persilangan. Benih yang bermutu berarti benih tersebut harus asli (genuine, authentic, true-to-variety) agar mampu mencerminkan karakteristik varietas yang diwakilinya sesuai dengan diskripsi, hidup (viable) agar tumbuh bila ditanam, sehat (healthy) agar tidak menyebarkan penyakit terbawa benih (seed-borne-diseases) dan bersih (terutama dari biji gulma) agar tidak menjadi sumber infestasi gulma. Kondisi alam Indonesia yang memiliki kekayaan keragaman hayati sangat mendukung perkembangan perbenihan tetapi sampai saat ini pengelolaan plasma nutfah masih cukup rendah. Pada periode akhir 1960 sampai dengan awal 1970 pengunaan varietas unggul dan perbaikan teknik budidaya terbukti telah mampu meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Beberapa tahun terakhir ini produktivitas domestik tidak mampu mengimbangi kebutuhan beras dalam negeri sehingga beras-beras ekspor merebak di pasaran. Di sisi lain, di beberapa wilayah sering terjadi kelangkaan pangan sehingga kelaparanpun tak dapat dielakkan lagi. Ketahanan pangan Pangan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Untuk itu diperlukan pemenuhan kebutuhan dalam jumlah yang tepat. Atas dasar hal tersebut pertanian sebagai sektor penghasil bahan-bahan pangan memegang peranan penting. Dalam hal ini perbenihan merupakan masalah inti sektor pertanian karena dalam sistem budidaya tanaman hal pertama yang harus diperhatikan adalah kualitas atau mutu benih. Diasumsikan penggunaan benih bermutu yang diiringi dengan cara bercocok tanam yang sesuai dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Namun demikian, saat ini pemerintah cenderung terjebak dalam berbagai macam kebijakan jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan pangan sehingga hampir melupakan langkah jangka panjang untuk meningkatkan produksi bahan pangan. Hal ini terlihat dengan nyaris tidak tersentuhnya pengembangan industri benih dalam penempatannya pada revitalisasi pertanian. Dewasa ini pemenuhan kebutuhan benih dilakukan dengan sistem introduksi. Selain berisiko memunculkan berbagai hama dan penyakit baru, tanaman introduksi belum tentu sesuai untuk dikembangkan di Indonesia. Beberapa daerah menujukkan benih hibrida yang di impor dari luar negeri banyak ditolak karena rusak. Bahkan di beberapa tempat penggunaan benih tersebut tidak meningkatkan produksi sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan kesesuaian lahan tersebut benih padi hibrida lebih baik diproduksi dalam negeri. Akan tetapi waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian yang menghasilkan benih hibrida sangat lama sehingga produksi yang diharapkan tidak tercapai. Di samping itu, terdapat pihak-pihak yang mengambil keuntungan ditengah upaya peningkatan produksi bahan pangan dengan munculnya benih palsu yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produk pertanian. Fluktuasi produksi pangan menyebabkan ketidakpastian harga. Naiknya harga beras di pasar nasional dan internasional semakin sulit dikendalikan.hal ini terjadi karena menurunnya produksi pertanian atau bahan pangan yang dipengaruhi berbagai hal seperti curah hujan yang terlalu tinggi (banjir), kekeringan, penurunan lahan pertanian, dan penurunan kesuburan tanah akibat banyaknya penggunaan bahan kimia. Oleh karena itu, tidak sekedar perlu langkah darurat jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan mendesak atas pangan dan menghindari kelaparan di berbagai kawasan tetapi juga perlu peningkatan nyata dalam produksi bahan pangan jangka panjang. Komitmen pemerintah Tuntutan peningkatan kuantitas dan kualitas produk pertanian merupakan konsekuensi logis yang timbul dari perubahan kondisi masyarakat. Pertumbuhan pesat pertanian di India, China, Thailand, Vietnam, dan Malaysia merupakan manfaat keberhasilan pengembangan industri benih. Untuk pengembangan industri perbenihan harus ada kemauan yang kuat serta kebijakan pemerintah yang memberikan dukungan bagi industri dan peneliti. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan dalam perbenihan misalnya Peraturan pemerintah No. 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman, Keputusan Presiden RI No. 27 tentang Badan Benih Nasional dan Keputusan Menteri Pertanian No. 174 tentang Pembentukan Dinas Pengawasan dan Sertifikasi Benih akan tetapi peningkatan produksi pertanian terutama padi belum menampakan hasil. Hal ini dikarenakan kurangnya pengembangan industri benih sehingga produksi pertanian rendah dan untuk memenuhi kebutuhan perbenihan dalam negeri sering dilakukan dengan impor. Dalam upaya persilangan plasma nutfah untuk mendapatkan benih bermutu juga harus memperhatikan sejarah penggunaan lahan, kualifikasi mutu benih, teknik isolasi yang sesuai, melakukan roguing, menghindari kontaminasi mekanis, dan meggunakan wilayah adaptasi lahan yang sesuai. Dalam hal ini penemuan varietas unggul baru dengan benih yang bermutu di Indonesia termasuk lambat karena hampir seluruh kegiatan pemuliaan dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu, peraturan perundangan terkait dengan pelepasan varietas perlu ditinjau kembali. Selain itu benih yang akan diedarkan harus melalui proses sertifikasi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman Pasal 33 Ayat 1. Saat ini pengendalian dan pengawasan mutu benih belum berjalan efektif. Sertifikasi benih sebagai suatu mekanisme pengendalian mutu dipandang terlalu mahal dan tidak sesuai dengan upaya efisiensi produksi dan daya saing produk. Dalam produksi benih telah dan sedang dilakukan penerapan manajemen mutu dengan melibatkan sertifikasi institusi independen yang terakreditasi standar internasional sehingga produsen benih memperoleh sertifikat. Pengendalian mutu adalah teknik dan kegiatan operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu sedangkan manajemen mutu merupakan seluruh kegiatan yang menetapkan kebijakan mutu, sasaran dan tanggungjawab serta penerapannya melalui perencanaan mutu. Kedua mekanisme tersebut memiliki landasan ilmiah yang kuat dan menjadi alat efektif namun penerapannya perlu diperkuat sebelum dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Partisipasi peneliti, petani dan swasta Di samping pemerintah, dalam rangka peningkatan kemajuan perbenihan diperlukan peranan pihak-pihak lain. Perguruan tinggi atau peneliti pertanian terutama yang bergerak di bidang pemuliaan tanaman tidak dapat dipisahkan dari kenyataan tersebut. Hasil penelitian pemuliaan tanaman telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Peningkatan hasil melalui penggunaan varietas unggul terbukti memberikan kontribusi yang nyata. Akan tetapi, hasil penelitian tersebut juga tidak akan berarti banyak jika tidak disosialisikan dengan baik pada masyarakat petani. Tingkat SDM masyarakat petani yang masih rendah sangat mempengaruhi keberhasilan sosialisasi perbenihan. Biasanya petani akan mempercayai inovasi-inovasi baru ketika mereka sudah melihat hasilnya secara nyata. Untuk itulah perguruan tinggi kiranya bisa menyediakan jasa konsultasi dan pendampingan. Pihak swasta juga memiliki andil yang besar terhadap pembangunan perbenihan. Oleh karena itu, dalam rangka pengembangan sistem perbenihan untuk memajukan sektor pertanian diperlukan keseimbangan antara kebijakan dan peraturan perundangan dalam pembangunan pertanian, penelitian perbenihan oleh para pemulia tanaman dan institusi terkait, komersialisasi (benih bermutu dari varietas unggul tersebut bermanfaat bagi petani hanya jika tersedia dalam skala komersial) dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual tanpa mengabaikan kepentingan-kepentingan strategis (berkaitan dengan standarisasi mutu).

Membuat Adenium Tampil Indah

Membuat Adenium Tampil Indah Oleh : Sri Hartati (H0105030) Agronomi Adenium atau yang biasa disebut dengan kamboja Jepang sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Tanaman ini termasuk dalam family Apocynaceae. Disebut kamboja Jepang karena kebanyakan masyarakat mengira tanaman ini berasal dari Jepang. Padahal tanaman ini merupakan tanaman gurun dan masuk ke Indonesia melalui Taiwan. Pesona Adenium Secara umum adenium dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu adenium spesies alam dan adenium hibrida. Adenium spesies alam adalah adenium yang secara alami terdapa di alam sedangkan adenium hibrida tercipta karena adanya campur tangan manusia melalui proses pemuliaan atau penyilangan. Adenium spesies alam misalnya, adenium Obesum, Arabicum, Boehmianum, Coetanum, Socrotanum, Multiforum, Somalense, dan Swazicum. Sementara itu, adenium hibrida jumlahnya mencapai ribuan karena setiap saat muncul jenis-jenis baru hasil pemuliaan. Pada tahun 2000, tanaman ini mulai banyak digemari karena adenium menampilkan berbagai warna mulai dari yang kebanyakan yaitu merah, putih, merah muda, dan merah-keunguan. Kemunculan adenium dengan berbagai warna meningkatkan pamor tanaman hias ini. Melalui berbagai media baik tabloid, majalah, maupun media massa lainnya keberadaan adenium semakin dikenal masyarakat. Di berbagai tempat di Indonesia muncul paguyupan penggemar adenium yang terdiri dari para hobiis. Berbeda dengan tanaman hias lain, popularitas adenium termasuk stabil bahkan penggemarnya semakin banyak. Hal ini karena variasi adenium tidak terbatas sehingga penggemarnya tidak pernah merasa bosan. Di samping itu, adenium juga mudah dirawat sehingga tidak merepotkan pemiliknya. Karena semakin banyak digemari orang maka adenium juga menjadi lading bisnis. Daya tarik adenium tidak hanya terletak pada bunga yang beraneka ragam akan tetapi bonggol adenium juga mempunyai keindahan tersendiri apabila dirawat dan dibentuk dengan baik. Memperbanyak Bunga Adenium Setiap penggemar adenium pasti selalu berusaha agar tanaman kesayangannya berbunga banyak. Akan tetapi tidak semua jenis adenium bisa memunculkan banyak bunga pada tajuknya. Ada beberapa jenis adenium yang diketahui jarang berbunga, misalnya adenium Arabicum, Multiflorum, CrispumSspesies, dan Oleafolium. Dalam setahun adenium jenis tersebut hanya memuncuulkan bunga 3-4 kali dan sekali berbunga hanya 1-2 kuntum. Sementara itu ada pula adenium yang rajin berbunga bahkan mengeluarkan bunga sepanjang tahun tanpa henti. Jenis adenium unggulan ini antara lain Crismon Star, Mo ra Do Klok, La On Thong, Calypso, dan Black Ruby. 1. Perawatan Meskipun berasal dari jenis yang rajin berbunga akan tetapi tetap memerlukan perawatan agar adenium tumbuh sehat. Membuat adenium sehat bisa dilakukan dengan merawatnya sesuai dengan kebutuhan tanaman. Adenium sebaiknya ditanam pada media yang sesuai dengan sifatnya, diletakkan di tempat terbuka sepanjang hari, disiram 3-4 hari sekali, dan dipupuk. Selain itu, juga dilakukan pengendalian hama dan penyakit sedini mungkin. 2. Pemangkasan Selain membentuk percabangan yang kompak, pemangkasan juga bisa memacu adenium mengeluarkan banyak bunga. Pemangkasan untuk menghasilkan bunga sebaiknya diawali dari pemangkasan tajuk. Pemangkasan ini dimulai ketika adenium masih muda dengan pola sederhana 1-3-9-27. Maksudnya dari satu batang tanaman yang tidak dipangkas, dari pangkasan akan keluar tiga cabang. Dari ketiga cabang yang dipangkas tersebut akan menghasilkan Sembilan cabang dan seterusnya. Dengan pemangkasan seperti itu akan didapatkan sebuah tanaman dengan percabangan yang rapat dan tajuk rimbun. 3. Metode kering basah Untuk mendapatkan adenium dengan bunga berlimpah juga dapat dilakukan dengan metode kering-basah. Metode ini memanfaatkan sifat tanaman yang jika merasa hidaupnya ”terancam” akan segera memunculkan bunga sebagai usaha menyelamatkan spesiesnya dari kematian. Tanaman yang diberi perlakuan kering-basah kondisinya harus benar-benar sehat. Tanaman yang sehat tersebut selanjutnya disiram hingga media tanam basah merata. Setelah itu dibiarkan kekeringan, tidak disiram selama 10 hari hingga daun-daun menguning dan rontok. Setelah 10 hari tanaman disiram lagi hingga media basah dan dibiarkan selama 10 hari. Pada akhir masa perlakuanmetode ini tanaman diberi pupuk dengan kandungan P dan K tinggi. Merekayasa Batang Adenium 1. Mengepang batang Untuk memperindah adenium dapat dilakukan dengan mengepang batang. Mengepang batang adenium bisa dari beberapa tanaman menjadi satu atau membuat satu tanaman berbatang banyak kemudian mengepangnya menjadi satu. Memperbanyak batang dapat dialukan dengan pemangkasan. Sekitar delapan bulan satelah tunas tumbuh atau tunas-tunas telah menjadi batang maka dapat dilakukan pengepangan. Agar mudah dikepang, tanaman dilemaskan lebih dahulu dengan cara diletakkan di tempat terlindung dan tidk disiram selama 2 minggu. Setelah lemas tanaman kemudian dikepang sesuai keinginan. Dalam mengepang batang yang berasal dari beberapa tanaman, proses pelemasan dilakukan dengan cara mancabut tanaman-tanaman tersebut dengan hat-hati kemudian menggantungnya selama seminggu. Setelah itu, tanaman yang sudah lemas dapat dikepang dan ditanam di dalam pot yang sudah disiapkan. 2. Membentuk Adenium semibonsai Adenium juga dapat dibuat semi bonsai. Gaya bonsai yang dipakai biasanya yaitu gaya miring (shaken). Adenium semibonsai bisa direkayasa dari adenium berbatang pendek dan bercabang banyak yang sudah dibentuk melalui pemangkasan. Cara membentuk adenium semibonsai bergaya miring adalah sebagai berikut : lilitkan kawat aluminium kemudian bengkokkan kea rah yang diinginkan. Lilitkan kawat aluminium yang berukuran lebih kecil ke cabang-cabangnya dan bengkokkan kea rah yang dikehendaki. Letakkan tanaman ditempat yang mendapat sinar matahari penuh. Empat sampai enam bulan kemudian kawat dapat dilepaskan setelah batang dan bentuk cabang permanen seperti yang dikehendaki. Merekayasa Bonggol Adenium Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin besar bonggol maka adenium semakin menarik. Memperbesar bonggol atau dikenal dengan istilah “memompa” bonggol merupakan upaya agar bonggol berukuran besar. Secara alami tanaman muda berasal dari biji akan membentuk bonggol yang besar untuk menyimpan cadangan air. Oleh karena itu, jika ingin membesarkan bonggol adenium disarankan memilih tanaman muda yang berasal dari biji. Bentuk bonggol yang baik adalah yang proporsional artinya membulat sempurna ke semua sisi. Bonggol yang sehat adalah bonggol yang tidak ada bekas lukanya dan tidak lembek. Bonggol yang lembek mengindikasikan bagian dalamnya membusuk. 1. Teknik pengurungan Memperbesar bonggol adenium dapat dilakukan dengan teknik ’’pengurungan”. Pengurungan pangkal batang adenium bisa memacu pertumbuhan bonggol menjadi lebih besar. Metode ini memanfaatkan sifat adenium sebagai tanaman sukulen yang menyimpan cadangan air dan makanan di pangkal batangnya. Akar-akar yang 100% tertutup tanah juga akan mengalami pembesaran dibandingkan dengan akar yang terlihat di permukaan tanah karena di dalam tanahlah akar memperoleh hara. 2. Pembentukan bonggol Bonggol adenium yang menarik tidak sekedar berukuran besar tetapi juga terlihat unik. Bonggol adenium dapat dibuat dengan berbagai bentuk, misalnya akar tumbuh melingkar, bonggol seperti mencengkeram batu, atau membuat bonggol terpilin. Untuk membentuk bonggol unik terlebih dahulu harus dipersiapkan bonggol yang memiliki bentuk dasar tertentu. Sebagai contoh, untuk membuat bonggol terpilin dapat dilakukan sebagai berikut : -Memilih adenium dengan bentuk dasar akar melingkar di sekeliling bonggol yang umurnya sudah lebih dari satu tahun. -Mencabut tanaman dengan hati-hati, selanjutnya digantung selama seminggu agar akarnya menjadi lemas dan mudah dibentuk. -Setelah lemas akar-akar dipilin atau dikepang sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Sementara itu, akar-akar lain yang tidak berguna sebaiknya dipotong dan bekas potongan diolesi fungisida agar tidak membusuk. -Agar bentuknya tidak berubah, sebelum ditanam akar diganjal Styrofoam kemudian ditanam di dalam pot dengan posisi akar terpilin berada di atas permukaan media tanam. Sedangkan untuk membuat bonggol tampak seperti mencengkeram batu dapat dilakukan sebagai berikut : -Memilih adenium dengan bentuk dasar melingkar disekeliling bonggolnya dan telah berumur lebih dari satu tahun. -Memilih batu yang akan dicengkeram akar-akar adenium, yaitu batu gunungyang keras dengan permukaan tidak rata dan yang bentuknya menarik. Sebaiknya jangan gunakan bat vulkanik atau yang mengandung garam seperti yang biasa terdapat di tepi pantai. Batu gunging tersebut kemudian ditempeli tanah yang sudah dicampur dengan humus. -Mencabut tanaman dengan hati-hati agar tidak ada akar yang terluka kemudian mengatur akar sehingga tampak seperti mencengkeram batu secara merata dan menjulur ke bawah. Selanjutnya ditutup dengan media tanam seperti dalam menanam adenium pada umumnya. -Akar adenium yang mencengkeram batu tersebut akan tumbuh ke bawah dan menembus media tanam di dalam pot. Dengan penyiraman rutin, tanah yang menutupi akar dan melekat di batu lambat laun hanyut terbawa air siraman dan terlihatlah bonggol dan akar-akar adenium yang seolah-olah mencengkeram batu. Di samping hal tersebut di atas, tanaman adenium juga memerlukan penanggulangan terhadap serangan hama dan penyakit. Sebagai pencegahan sebaiknya adenium diberikan pemupukan yang tepat agar kebutuhan hara tanaman tercukupi serta lingkungan pertumbuhan harus disesuaikan dengan habitat asli adenium. Tanaman ini merupakan tanaman yang biasa tumbuh di daerah panas dan kering sehingga apabila kondisi lingkungan terlalu lembab akan mudah terserang penyakit, terutama yang disebabkan oleh jamur.